Di tengah kabar miring soal masa depannya di Real Madrid, Carlo Ancelotti justru mendapat dukungan dari rekan seprofesi di Liga Spanyol. Tekanan terhadap Ancelotti semakin besar setelah Los Blancos gagal melangkah jauh di Liga Champions musim ini.

Sebagai juara bertahan, Real Madrid harus tersingkir lebih cepat setelah kalah dua kali dari Arsenal di babak perempat final—masing-masing dengan skor 0-3 dan 1-2. Hasil tersebut jadi sorotan karena sejak musim 2010/2011, Real Madrid hampir selalu tampil di semifinal, bahkan 12 kali dalam 14 musim terakhir.

Tak hanya di Eropa, performa di kompetisi domestik pun ikut menjadi sorotan. Saat ini, El Real berada di posisi kedua laliga/”>LaLiga, tertinggal tujuh poin dari Barcelona yang baru saja meraih kemenangan dramatis 4-3 atas Celta Vigo. Kekalahan 0-4 dari Barca di pertemuan pertama El Clasico musim ini pun memperburuk situasi Ancelotti.

Kondisi makin pelik karena secara materi pemain, Madrid dianggap lebih tangguh musim ini berkat kehadiran Kylian Mbappe. Namun, banyak yang lupa bahwa Ancelotti juga kehilangan sosok penting di lini tengah setelah Toni Kroos pensiun akhir musim lalu.

Mengutip laporan dari 90min, manajemen Madrid disebut sudah mengambil keputusan untuk berpisah dengan Ancelotti, bahkan bisa saja sebelum musim berakhir. Final Copa del Rey melawan Barcelona pada 26 April mendatang disebut-sebut bakal menjadi laga terakhir sang pelatih bersama klub ibu kota.

Ancelotti sendiri mengaku siap jika memang harus hengkang dalam waktu dekat. “Mungkin tahun ini, mungkin juga saat kontrak saya habis tahun depan. Tidak masalah. Saat saya selesai di sini, saya hanya bisa berterima kasih kepada Real Madrid, itu saja,” ucapnya dengan tenang.

Sementara itu, pelatih Athletic Bilbao, Ernesto Valverde, ikut angkat bicara soal situasi yang dihadapi Ancelotti. Menjelang duel Bilbao kontra Madrid di pekan ke-32 LaLiga, Valverde menyampaikan pembelaannya.

“Dia baru saja menjuarai Liga Champions dan LaLiga tahun lalu,” ujar mantan pelatih Barcelona itu. “Saya bahkan tidak tahu sudah berapa banyak trofi yang ia raih, termasuk Piala Super. Kalau dia saja dikritik, bagaimana dengan kami pelatih-pelatih lainnya?”

Sebagai catatan, Ancelotti memang punya catatan luar biasa selama membesut Real Madrid. Dalam dua periode kepemimpinannya—2013-2015 dan 2021 hingga sekarang—ia selalu memberikan gelar.

Mulai dari Copa del Rey dan Liga Champions 2013/2014, Super Eropa dan Piala Dunia Klub di musim berikutnya, hingga gelar LaLiga, Liga Champions, dan Piala Super Spanyol pada musim 2021/2022. Bahkan musim ini pun, Madrid telah mengangkat trofi Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental.

Apakah Ancelotti akan benar-benar angkat kaki? Atau justru mengakhiri musim ini dengan satu trofi lagi? Waktu yang akan menjawab.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *