Gol999 – Situasi bola mati telah menjadi kekuatan mematikan bagi Arsenal musim ini, dan pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menegaskan bahwa timnya tak akan lengah menghadapi ancaman tersebut dalam laga semifinal Liga Champions.

Pertarungan leg pertama babak semifinal Liga Champions 2024-2025 akan berlangsung pada pertengahan pekan ini.

Partai pembuka mempertemukan Arsenal dengan Paris Saint-Germain dalam duel sengit yang akan digelar di Emirates Stadium pada Selasa malam (29/4/2025) atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

The Gunners menjadi satu-satunya tim asal Inggris yang masih bertahan di ajang tertinggi sepak bola Eropa tersebut.

Langkah mereka menuju empat besar terbilang gemilang.

Di babak delapan besar, Arsenal sukses menyingkirkan juara bertahan, Real Madrid, dengan kemenangan telak secara agregat 5-1.

Dalam kemenangan tersebut, Arsenal menunjukkan ketajaman mereka dalam memanfaatkan situasi bola mati.

Dua dari lima gol mereka tercipta melalui skenario set-piece di leg pertama, saat Declan Rice mencatatkan namanya lewat dua tendangan bebas yang menghujam gawang Thibaut Courtois.

Selain Rice, The Gunners juga dikenal sebagai tim yang sangat berbahaya dari skema sepak pojok, berkat kecermatan pelatih set-piece mereka, Nicolas Jover, yang merancang strategi rumit dan tak mudah ditebak.

Berbagai variasi dalam eksekusi bola mati membuat skuat Mikel Arteta menjadi ancaman nyata, terlebih dengan kehadiran pemain seperti Martin Ødegaard yang juga piawai dalam mengeksekusi bola mati.

Luis Enrique pun tidak menutup mata terhadap kekuatan Arsenal ini.

Ia secara terbuka menyebut skema bola mati Arsenal sebagai senjata mematikan dan mengakui telah mengalokasikan porsi latihan khusus untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

“Kami sudah melatih semua aspek yang krusial dalam permainan. Masa saya bisa ada di sini tanpa tahu hal-hal seperti itu?” ucapnya sambil menepis anggapan bahwa timnya akan kecolongan dengan cara yang sama.

Namun, persiapan PSG sedikit terganggu setelah mereka menelan kekalahan 1-3 dari Nice dalam lanjutan Ligue 1—hasil buruk pertama mereka di liga domestik musim ini.

Kendati demikian, Les Parisiens tetap menyimpan ambisi besar untuk mengangkat trofi Liga Champions, yang belum pernah mereka raih sepanjang sejarah klub.

Bagi PSG, gelar ini tak hanya soal gengsi, tetapi juga menjadi bagian penting dari misi besar mereka untuk meraih treble winner musim ini—sebuah target ambisius yang ingin mereka wujudkan bersama Enrique.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *