Gol999Inter Milan harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Coppa Italia usai tumbang secara menyakitkan dari rival sekota, AC Milan, dalam laga leg kedua semifinal pada Rabu (23/4/2025). Bermain di kandang sendiri, Giuseppe Meazza, skuad asuhan Simone Inzaghi dihajar 0-3 oleh Rossoneri—membuat agregat akhir menjadi 1-4.

Mimpi Inter untuk mengejar treble musim ini pun resmi sirna. Dan tidak sedikit yang langsung menyoroti strategi Inzaghi, termasuk salah satu tokoh besar sepak bola Italia, Fabio Capello.

Dalam komentarnya, Capello secara blak-blakan menilai kekalahan ini berakar dari kesalahan sejak awal—terutama dalam pemilihan pemain.

“Masalah bukan hanya soal kelelahan, ini lebih kepada keputusan yang dibuat oleh pelatih,” ujar Capello.

Inzaghi diketahui merotasi beberapa pemain inti karena mempertimbangkan jadwal padat di kompetisi lain. Namun, keputusan itu justru menjadi bumerang. Para pemain pengganti dianggap tak tampil sesuai ekspektasi di laga sebesar derby Milan.

Capello menyoroti performa Kristjan Asllani, yang dinilainya belum berada di level yang sama dengan Hakan Calhanoglu. Sementara di lini depan, Mehdi Taremi disebut tidak bisa memberikan dampak seperti Marcus Thuram atau Lautaro Martinez.

Bukti paling nyata dari kesalahan itu terlihat saat Inter sudah tertinggal dua gol di babak pertama dan harus melakukan empat pergantian pemain di awal babak kedua. Tapi semua sudah terlambat. Mental tim jatuh, sementara Milan tampil kian percaya diri.

“Milan tampil tajam, berani, dan menghibur. Itu sesuatu yang jarang kita lihat musim ini,” kata Capello.

Menurutnya, Inter sebenarnya punya peluang unggul lebih dulu, tapi kehilangan kendali di babak kedua. “Banyak yang bilang ini karena fisik, tapi saya pikir ini lebih pada mentalitas. Saya merasa setelah mengalahkan Bayern di Liga Champions, Inter sempat kehilangan fokus,” tambahnya.

Capello juga menilai ada unsur kesombongan dalam keputusan rotasi pemain tersebut. “Rasanya seperti mereka menganggap remeh Coppa Italia. Dalam pertandingan seperti derby, apalagi yang berasa final, itu langkah yang terlalu berani,” tutup Capello.

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *